tag:blogger.com,1999:blog-69789986457212147422024-03-05T07:46:46.205-08:00ABDUL GANIBlog ini berisi tentang khasanah keilmuan (politik, komunikasi,sosial, dll) dan mengkritisi keadaan masa kiniAbdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-55625095254727603112010-04-14T17:29:00.000-07:002010-04-14T17:35:48.521-07:00KOMUNIKASI POLITIKIstilah komunikasi politik mungkin sering kita dengar setiap kali kita melihat tayangan televise atau membacara surat kabar. Berbagai definisi dari komunikasi politik ini, berdasarkan pakar dan ahli menunjukkan bahwa definisi tersebut menggabungkan antara definisi komunikasi dan unsure-unsur politik. Menurut dahlan (1999) ialah suatu bidang atau disipolin yang menelaah perilaku dan kegitan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik, atau berpengaruh terhadap perilaku politik. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa komunikasi politik adalah proses penyampaian symbol-simbol yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok kepada orang lain atau kelompok lain dengan tujuan untuk membuka wawasan, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik.<br />Meadow dalam Nimmo (2004) juga membuat definisi bahwa “Political communication ferers to any exchange of symbols or messages that to a significant extent have been shaped by or have consequences for political system”. Disini Meadow memberi tekanan bahwa symbol-simbol atau pesan yang disampaikan itu secara signifikan dibentuk atau memiliki konsekuensi terhadap system politik. Akan tetapi, Nimmo sendiri mengutip Meadow dalam bukunya itu hanya memberi tekanan pada pengaturan umat manusia yang dilakukan di bawah kondisi konflik, sebagaimana disebutkan “communication (activity) considered political by virtue of its consequences (actual or potential) which regulate human conduct under the condition of conflict”.<br />Dalam buku Introduction to Political Communication oleh McNair (2003) dinyatakan bahwa “Political communication os pure discussion about the allocation of public resources (revenues), official authority (who is given the power to make legal, legislative and executive decition), and official sanctions (what the state reward or punishes).” Jadi komunikasi menurut McNair adalah murni membicarakan tentang alokasi sumber daya public yang memiliki nilai, apakah itu nilai kekuasaan atau nilai ekonomi, petugas yang memiliki kewenangan untuk memberi kekuasaan dan keputusan dalam pembuatan undang-undang atau aturan, apakah itu legislative atau eksekutif, serta sanksi-sanksi, apakah itu dalam bentuk hadiah atau denda. Agar komunikasi politik itu tidak hanya membicarakan tentang kekuasaan, Doris Graber mengingatkan dalam tulisannya “Political Language” (1981) bahwa komunikasi politik tidak hanya retorika, tetapi juga mencakup symbol-simbol bahasa, seperti bahasa tubuh atau tindakan-tindakan politik seperti boikot, protes dan unjuk rasa. Dari penjelasan diatas, jelas komunikasi politik mempunyai adalah proses komunikasi yang memiliki implikasi atau kensekuensi terhadap aktivitas politik.<br />Dalam menunjang proses perpolitikan yang demokratis, komunikasi politik mempunyai filosofi pemberdayaan sumber daya komunikasi apakah itu sumber daya manusia, infrastruktur, maupun piranti lunak untuk mendorong terwujudnya system politik yang demokratis, dimana pemerintahan dipegang oleh pemenang pemilu dengan melindungi hak-hak golongan yang kalah. Seperti halnya proses komunikasi yang biasa dilakukan, dalam komunikais politik ini mempunyai unsure-unsur tersendiri yang mendukung terjadinya proses komunikasi tersebut. Unsure-unsur tersebut adalah komunikator politik, pesan politik, saluran politik, sasaran atau target politik dan pengaruh komunikasi politik.<br />Fungsi komunikasi politik<br />Sebagai disiplin ilmu, komunikasi politik menurut McNair (2002:21) memiliki lima fungsi dasar, yakni sebagai berikut:<br />a. Memberikan informasi kepada masyarkat apa yang terjadi disekitarnya.<br />b. Mendidik masyarakat terhadap arti signifikansi fakta yang ada.<br />c. Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung masalah-masalah politik sehingga bisa menjadi wacana dalam membentuk opini public, dan mengembalikan hasil opini itu kepada masyarakat.<br />d. Membuat publikasi yang ditujukan kepada pemerintah dan lembaga-lembaga politik.<br />e. Dalam masyarakat yang demokratis, media politik berfungsi sebagai saluran advokasi yang bisa mmebantu agar kebijakan dan program-program lembaga politik dapat disalurkan kepada media massa.<br />Jika fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh McNair (2003) dikombinasikan dengan fungsi komunikasi yang dibuat oleh Goran Hedebro (1982), komunikasi politik berfungsi untuk:<br />a. Memberikan informasi kepada masyarakat terhadap usaha-usaha yang dilakukan lembaga politik maupun dalam hubungannya dengan pemerintah dan masyarakat;<br />b. Melakukan sosialisasi tentang kebijakan, program, dan tujuan lembaga politik;<br />c. Memberikan motivasi kepada politisi, fungsionaris, dan para pendukung partai;<br />d. Menjadi platform yang bisa menampung ide-ide masyarakat sehingga menjadi bahan pembicaraan dalam bentuk opini public;<br />e. Mendidik masyarakat dengan pemberian informasi, sosialisasi tentang cara-cara pemilihan umum dan penggunaan hak mereka sebagai pemberi suara;<br />f. Menjadi hiburan masyarakat sebagai “pesta demokrasi” dengan menampilkan para juru kampanye, artsi dan para komentator atau pengamat politik;<br />g. Memupuk integrasi dengan mempertinggi rasa kebagsaan guna menghindari konflik dan ancaman berupa tindakan separatis yang mengancam persatuan nasional;<br />h. Menciptakan iklim perubahan dengan mengubah struktur kekuasaan melalui informasi untuk mencari dukungan masyarakat luas terhadap gerakan reformasi dan demokratisasi;<br />i. Meningkatkan aktivitas politik masyarakat melalui siaran berita,agenda setting, maupun kmentar-komentar politik;<br />j. Menjadi watchdog atau anjing penjaga dalam membantu terciptanya good governance yang transparansi dan akuntabilitas.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-1351463870888220202010-03-22T22:45:00.000-07:002010-03-22T22:54:12.278-07:00Legitimasi Kekuasaan untuk Mencapai Kesejahteraan Bangsa<div align="justify">Di dalam dunia pemerintahan, otorisasi yang dimiliki oleh pemerintah untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan hak dan kewajiban warga negara, hukum, dan lain sebagainya harus mempunyai sebuah keabsahan atau legitimasi. Legitimasi terhadap suatu otoritas kekuasaan dapat digolongkan dalam 3 hal. Legitimasi religius kekuasaan, legitimasi eliter yang nantinya mempunyai empat legitimasi yaitu legitimasi teknokrasi, legitimasi pramatis, legitimasi aristokrasi dan legitimasi ideologis dan yang terakhir adalah legitimasi etis atau demokratis.<br />Pertama, Legitimasi religious adalah bahwa otoritas atas sesuatu kekuasaan yang ada harus berdasarkan aspek agama atau religious. Legitimasi ini mengedepankan peran dari tokoh-tokoh agama untuk memberikan otoritas kepada lembaga Negara sehingga mendapat legitimasi.di Negara modern, legitimasi ini diaanggap kurang cocok karena perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat dan semuanya harus berdasarkan sifat-sifat ilmiah dan atau data empiris. hanya vatikan yang menerapkan legitimasi religious ini. Kedua, legitimasi eliter yang terbagi menjadi empat legitimasi(aristokrasi,pragmatis,teknokrat dan ideologis). legitimasi aristokrasi adalah bahwa untuk mencapai kesejahteraan suatu Negara, pemerintahan dan segala kebijakannya harus dipegang oleh kelompok yang dianggap paling unggul dari kelompok lainnya. Suatu bentuk legitimasi yang mengesampingkan akan hak-hak mendasar dari setiap kelompok maupun individu. Pada saat sekarang ini, legitimasi aristokrasi tidak dapat digunakan dalam setiap pengambilan keputusan/kebijakan yang menyangkut hak dan kewajiban masyarakat umum maupun khusus. Dengan adanya perundang-undangan yang mengatur tentang hak asasi manusia (UU No. 39 Tahun 1999), bentuk legitimasi ini sangat sulit untuk diterapkan di negara manapun. Legitimasi pragmatis adalah otoritas kekuasaan mendapatkan tempat hanya dengan kemampuan militer. Angkatan bersenjata mempunyai kekuasaan penuh untuk mengatur segala kebijakan disuatu Negara. Legitimasi pragmatis hanya berlaku pada saat suasana darurat seperti dalam keadaan perang atau keadaan yang mengancam jiwa orang banyak seperti perang di irak,afganistan, palestina dan lain sebagainya.legitimasi ideologis adalah bentuk otoritas kekuasaan yang dimiliki oleh pemerintah berdasarkan ideology tertentu semacam ideology komunis atau sosialis. Legitimasi ini berlaku di Negara-negara komunis. Dan legitimasi teknokrasi adalah legitimasi kekuasaan yang dimiliki oleh orang-orang yang memang ahli dibidangnya seperti badan eksektuif,legislative maupun yudikatif di Negara demokrasi. Ketiga, legitimasi etis atau demokrasi adalah legitimasi yang dimiliki oleh suatu lembaga Negara yang berdasarkan kehendak rakyat. People power atau kekuasaan rakyat mendapat kedudukan utama. Sehingga prinsip demokrasi suara rakyat adalah suara Tuhan dan dari rakyat,oleh rakyat, untuk rakyat menjadi sebuah hal yang tidak dapat ditawar lagi.<br />Pertanyaan besar mungkin menghampiri dibenak kita. Bentuk legitimasi apa yang cocok untuk digunakan pada saat ini?. Di era globalisasi ini, dimana setiap kebijakan dalam suatu Negara harus mampu menyesuaikan diri. Bentuk penyesuaian diri ini memerlukan sebuah energy yang sangat besar baik itu dari pemerintah sendiri maupun dari masyarakatnya. Otoritas kekuasaan pemerintah untuk menentukan kebijakan harus berdasarkan tiga prinsip legitimasi di atas. Legitimasi relgius dianggap kurang relevan bagi negar modern karena berdasarkan agama yang notabenenya mengandung hal-hal yang berbau metafisik sehingga melemahkan eksistensi dari lembaga pemerintah itu sendiri. Legitimasi eliter juga terdapat bentuk legitimasi yang kurang cocok. Legitimasi aristokrasi lebih mengunggulkan satu golongan sehingga cenderung mengurangi hak-hak mendasar manusia sebagai individu,legitimasi pragmatis hanya berlaku pada saat kondisi darurat saja. Mungkin dari legitimasi eliter ini, dua kemungkinan yang masih bisa digunakan yaitu legitimasi ideology dan legitimasi teknokrasi. Namun melihat dari perkembangan Negara-negara modern dan ilmu pengetahuan legitimasi ideology dan teknokrasi pada saat ini tidak mendapat respons yang signifikan. Ideology boleh menjadi dasar memberikan otoritas atau orang-orang yang berada dibidangnya yang bisa. Namun apakah sesuai dengan keadaan masyarakat sekarang ini? Mungkin hanya legitimasi etis atau demokratis yang dapat diadopsi oleh banyak Negara karena legitimasi ini mengedepankan suara rakyat yang notabenenya pihak yang mengalami suatu kebijakan tertentu. <br />Mungkin itu sekelumit pendapat dari saya tentang legitimasi kekuasaan yang digunakan oleh Negara-negara modern dalam mengambil kebijakan termasuk Indonesia yang masih mencari jati diri dalam mencari bentuk legitimasinya. Ada legitimasi hokum namun jika tidak relevan dan memihak kepada rakyat, bentuk legitimasi itu akan tidak relevan.<br /><br /><br /></div>Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-51415687790929461762010-02-06T22:28:00.001-08:002010-02-06T22:28:56.779-08:00Pull Marketing, Push Marketing dan Pass Marketinga. Pull Marketing adalah proses pembentukan citra kandidat dan atau produk politik melalui media (She dan Burton, 2001). Terdapat dua cara penggunaan media ini adalah dengan membayar dan tanpa membayar. Kelebihan dari pendekatan ini adalah pertama, penyampaian secara menyeluruh bagi masyarakat Indonesia karena melalui media yang tersebar diberbagai tempat. Kedua, proses pembentukan citra akan terus dilakukan karena melalui media massa. Ketiga, Jika melalui free media, maka akan efisiensi dana. Kelemahannya adalah pertama, harus selalu dikoordinasi agar pesan tidak lepas dari positioning awal. Kedua, biaya dapat membengkak dengan tiba-tiba. Ketiga, dapat terjadi kesalahan teknis.<br />b. Push Marketing adalah proses pengenalan kandidat dengan terjun langsung kepada masyarakat atau dengan cara personal. Hal ini digunakan agar produk politik dapat lebih menyentuh kepada para pemilih. Kelebihan dari pendekatan ini adalah pertama dengan berbicara langsung akan menampilkan efek yang berbeda bagi pemilih dan dimungkinkan lebih cepat untuk digiring menjadi massanya. Kedua, kontak langsung sehingga pesan dapat lebih cepat masuk. Ketiga, menghumaniskan kandidat. Keempat, meningkatkan antusiasme masyarkat dan media massa. Kelemahan dari pendekatan ini adalah pertama, tidak dimungkinkan untuk mengunjungi semua daerah di Indonesia. Kedua, waktu yang dibutuhkan akan sangat lama. Ketiga, pembentukan citranya kurang menyeluruh dan hanya kepada kelompok tertentu saja.<br />c. Pass Marketing adalah sedikit lebih kompleks daripada kedua pendekatan di atas. Hal ini dikarenakan adanya pihak-pihak atau kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap pemilih. Kelebihan dari pendekatan ini adalah pertama, dapat menekan biaya karena sudah memegang kepala kelompok pemilih. Kedua, koordinasi lebih mudah diantara kandidat dan opinion leadernya. Ketiga, untuk penggalangan isu-isu di daerah tertentu. keempat, hamper semua tujuh alat dalam tiga pendekatan bisa digunakan Kelemahan dari pendekatan ini adalah peneguhan dukungan jika tidak dikontrol dapat lepas. Kedua, tidak semua kelompok terdapat opinion leadernya dan sikap, kedewasaan dan kesadaran politik sudah mulai tumbuh di masyarakat.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-75652244276050932252010-02-06T22:20:00.000-08:002010-02-06T22:23:22.558-08:00Pendekatan untuk Mengetahui Perilaku PemilihIsu-isu dan kebijakan politik sangat menentukan perilaku pemilih, tapi terdapat pula factor penting lainnya seperti ras, agama atau keyakinannya, dan kelas social dsb. Oleh karena itu diperlukan beberapa pendekatan untuk mengetahui perilaku pemilih. Ada 4 pendekatan untuk mengetahuinya yaitu:<br />a. Pendekatan Sosiologis (Mazhab Columbia). Pendekatan ini menjelaskan bahwa karakteristik dan pengelompokan social (usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, dsb) merupakan factor yang mempengaruhi perilaku pemilih dan pemberian suara pada hakikatnya adalah pengalaman kelompok (Nimmo, 1993).<br />b. Pendekatan Psikologis (mazhab Michigan). Mazhab ini menggarisbawahi adanya sikap politik para pemberi suara yang menetap. Teori ini dilandasi oleh konsep sikap dan sosialisasi. Sikap seseorang sangat mempengaruhi perilaku politiknya. Bahkan ketika kandidat masih muda, karena sikap dan sosialisasi ini bias dibentuk melalui orang tuanya. Sehingga muncul istilah identifikasi partai yang disebabkan lamanya sosialisasi. Para pemilih yang dipengaruhi oleh factor identifikasi partai ini digolongkan sebagai pemberi suara yang reaktif (Dan Nimmo,1989).<br />c. Pendekatan Rasional. Pendekatan ini mengidentifikasikan bahwa para pemilih dapat berubah pandanga pada setiap saat. Para pemilih ini bertindak rasional dengan pilihannya. Mereka melakukan penilaian yang valid terhadap tawaran partai. Nimmo menggolongkan para pemilih ini sebagai pemberi suara yang rasional. Pemilih rasional itu memiliki motivasi, prinsip, pengetahuan dan mendapat informasi yang cukup. Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-71020929222923334822010-02-06T22:15:00.000-08:002010-02-06T22:18:14.760-08:00Poin-poin Penting dalam Marketing Politik<p>Marketing Segmentation</p><p>secara naluriah, seorang politisi ingin meraup suara pemilih sebanyak-banyaknya seperti halnya para pemasar/pengusaha ingin meraup pelanggan sebanyak-banyaknya. Untuk mencapai semua itu, diperlukan pilihan tempat dan strategi yang tepat. Para marketer politik perlu untuk memilah-milah para pemilih untuk dikelompokkan kedalam beberapa kategori sehingga penyampaian pesan politik dapat maksimal dan pada akhirnya memilih sang calon. Pengertian segmentasi politik sedikit berbeda dengan segmentasi secara sosiologis. Kalau di secara sosiologis merupakan kelompok tertentu yang memunyai kesadaran bersama dan saling berinteraksi (Horton & hunt, 1984), tetapi segmentasi dalam terminology marketing tidak sama dengan kelompok. Pada dasarnya segmentasi bertujuan untuk mengenal lebih jauh kelompok-kelompok pasar untuk mencari peluang, dan menganalisisnya. Sehingga segmentasi disini adalah mengenal perbedaan setiap segmen. Tetapi semua itu bukan jaminan ketika kita menguasai segmen, suara pemilih jadi milik kita. Segmen harus mempunyai 5 syarat yaitu dapat diakses, dapat diukur, substansial, respon khas dan program pemasaran yang efektif pula(Kotler, 1994). Dengan penentuan atas segmen ini, marketing dapat dijalankan sesuai analisa pasar setiap segmen.</p><p>Positioning Politik</p><p>Dalam disiplin marketing, “menempatkan” seorang kandidat atau sebuah partai dalam pemikiran para pemilih disebut positioning. Bagi marketer, positioning sangt menentukan keberhasilan pemasaran. 66% konsultan Eropa Barat dan 70% konsultan Amerika mengakui positioning ini sebagai penentu kesuksesan. Dalam political marketing, positioning adalah tindakan untuk menancapkan citra tertentu ke dalam benak para pemilih agar tawaran produk politik dari suatu kontestan memiliki posisi khas, jelas dan meaningful. Dalam penancapan ini, biasanya perbedaan kandidat dengna kandidat lain yang menjadi positioning tetapi tidak semua perbedaan itu diterima oleh masyarakat sehingga berharga. Ada 6 syarat yang harus dimiliki yaitu penting, istimewa, superior, dapat dikomunikasikan, preemptive dan jumlah pemilih signifikan. </p><p>Produk Politik</p><p>Produk politik, meminjam konsep Popkins (1994), analog dengan saham yang menjanjikan keuntungan masa depan. Hanya saja, tidak sama dengan saham perusahaan, dalam politik orang tidak bias melepas atau menggantikan sahamnya setiap saat sebab bursa pemilu tidak dilakukan setiap saat . selain itu, sebuah suara dapat memiliki makna jika sejumlah pemilih tertentu juga membuat pilihan yang sama sehingga kontestan memperoleh kursi. Tingkat intensitas untuk mencari informasi juga tidak sama ketika mereka melakukan di bursa saham. Produk politik ini dibentuk berdasarkan karakteristik setiap segment yang dituju. Produk politik juga tidak sama dengan produk industry dimana barang yang dihasilkan dapat dilihat dan diproyeksikan keuntungannya. Tetapi produk politik mempunyai beberapa karakteristik sehingga perlu strategi khusus untuk menerapkannya seperti melalui marketing politik. Karakteristik tersebut adalah intangibility (tidak dapat diraba), inseparability (tidak dapat dipisahkan), variability (sangat beragam), perishability (tak tahan lama) dan pemilikannya tidak bisa di klaim oleh satu pihak. Jika melihat dari analisis cara-tujuan, produk politik adalah sekumpulan atribut, serangkaian manfaat, dan sekumpulan nilai (Value).</p>Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-11851197380148198492009-05-11T20:28:00.000-07:002009-05-11T20:38:57.785-07:00Berbagai Konsepsi Psikologi Tentang ManusiaBanyak teori dalam ilmu komunikasi dilatarbelakangi oleh konsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia. Teori-teori persuasi sudah lama menggunakan konsepsi psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam (Homo Volens). Teori “jarum hipodermik” (yang menyatakan media massa sangat berpengaruh) dilandasi konsepsi behaviorisme yang memandang manusia sebagai makhluk yang digerakkan semaunya oleh lingkungan (Homo Mechanicus). Teori pengolahan informasi jelas dibentuk oleh konsepsi-konsepsi psikologi kognitif yang melihat manusia sebagai makhluk aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (Homo Sapiens). Teori-teori komunikasi interpersonal banyak dipengaruhi oleh konsepsi-konsepsi humanistis yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya (Homo Ludens).<br />Walaupun psikologi telah banyak melahirkan teori-teori tentang manusia, tetapi empat pendekatan yang dicontohkan di atas adalah yang paling dominant: psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif, dan psikologi humanistis.<br />Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis<br />Kita mulai dengan psikoanalisis, karena dari seluruh aliran psikologi, psikoanalisis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia. Sigmund Freud . pendiri psikoanalisis, ia memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia, bukan kepada bagian-bagian yang terpisah.<br /> Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dlam kepribadian manusia Id, Ego dan Superego. Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia-pusat instink-. Ada dua instink dominant: 1. Libido—instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang bersifat konstruktif; 2. Thanatos—instink destruktif dan agresif.<br />Subsistem yang kedua –Ego—berfungsi menjembatani tuntukan id dengan realitas di dunia luar. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai eujud yang rasional (pada pribadi yang normal). Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas. Unsure moral dalam pertimbangan terakhir Freud adalah superego. Superego adalah polisi kepribadian, mewakili yang ideal. Superego adalah hari nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma social kiltural masyarakatnya. Ia memaksa Ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan ke alam bawah sadar.<br /><br /><br />Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme<br />Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap instrospeksionisme (yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang nampak). Behaviorisme ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia-kecuali instink-adalah hasil belajar.<br />Menurut kaum empiris, pada waktu lahir manusia tidak mempunyai “warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya jalan ke pemilikan pengetahuan. Bukan idea yang menghasilkan pengetahuan, tetapi kedua-duanya adalah produk pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan temperamen ditentukan oleh pengalaman inderawi. Pikiran dan perasaan bukan penyebab perilaku tetapi disebabkan oleh perilaku masa lalu.<br /> Sejak Thorndike dan Watson sampai sekarang, kaum behavioris berpendirian: organisme dilahirkan tanpa sifat-sifat social atau psikologis; perilaku adalah hasil pengalaman; dan perilaku digerakkan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanayak kesenangan dan mengurangi penderitaan. Asumsi bahwa pengalaman adalah paling berpengaruh dalam membentuk perilaku, menyiratkan betapa plastisnya manusia, ia mudah dibentuk menjadi apapun dengan menciptakan lingkungan relevan.<br />Konsepsi Manusia dalam Psikologi Kognitif<br />Ketika asumsi-asumsi behaviorisme diserang habis-habisan pada akhir tahun 60-an dan awal tahun 70-an, psikologi social bergerak ke arah paradigma baru. Manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungan, tetapi sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya:makhluk yang selalu berpikir (Homo Sapiens).<br /> Kaum rasionalis mempertanyakan apakah betul bahwa penginderaan kita, melalui pengalaman langsung, sanggup memberikan kebenaran. Kemampuan alat indera kita dipertanyakan karena seringkali gagal menyajikan informasi yang akurat. Bukankah mata anda menatakan bahwa kedua rel kereta api yang sejajar itu bertemu di ujung sana? Deskrates juga Kant menyimpulkan bahwa jiwalah (mind) yang menjadi alat utama pengetahuan, bukan alat indera. Jiwa menafsirkan pengalaman inderawi secara aktif: mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna. Tidak semua stimuli kita terima.<br /> Para psikolog gestalt, seperti juga kebanyakan psikoanalisis, adalah orang-orang jerman: meinong, Ehrenfels, Kohler, Wertheimer, dan Koffka. Menurut mereka, manusia tidak memberikan respon kepada stimuli secar otomatis. Manusia adalah organisme aktif yang menafsirkan dan bahkan mendistorsi lingkungan. Dikalangan ilmu komunikasi dikenal preposisi “words don’t mean, people mean”.<br />Lewin menambahkan tentang adannya tension (tegangan) yang menunjukkan suasana kejiwaan yang terjadi ketika kebutuhan psikologis belum terpenuhi. Konsep tension melahirkan banyak teori yang digabung dengan istilah teori (konsistensi kognitif). Teori ini pada pokoknya menyatakan bahwa individu berusaha mengoptimalkan makna dalam persepsi, perasaan, kognisi, dan pengalaman.bila makna tidak optimal, timbul tension yang memotivasi seseorang untuk menguranginya. Fritz Heider, leon Fesinger, Abelson adalah tokoh-tokoh ini.<br />Konsepsi Manusia dalam psikologis Humanistik<br />Psikologi humanistic dianggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Pada behaviorisme manusia hanyalah mesin yang dibentuk lingkungan, pada psikoanalisis manusia melulu dipengaruhi oleh naluri primitifnya. Keduanya tidak menghormati manusia sebagai manusia. Keduanya tidak dapat menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan menentukan, seperti cinta, kreativitas, nilai, makna dan pertumbuhan pribadi. Inilah yang diisi oleh psikologi humanistic.<br /> Psikologi humanistic mengambil banyak dari psikoanalisis NeoFreudian (sebenarnya Anti-Freudian) seperti Adler, Jung, Rank, Slekel Ferenzi; tetapi lebih banyak lagi mengambil dari fenomenologi dna eksistensiolisme. Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “ dunia kehidupan” yang dipersepssi dan diinterprertasi secara subyektif. Setiap orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “ Alam pengalaman setiap orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.”<br /> Perhatian pada makna kehidupan adalah juga hal yang membedakan psikologi humanistic dengan madzhab lain. Manusia bukan saja pelakon dalam panggung masyarakat, bukan saja pencari identitas, tetapi juga pencari makna. <br /> Carl Rogers mengarisbesarkan pandangan humanisme sebagai berikut:<br />1. setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi dimana dia-sang Aku, Ku, atau diriku-menjadi pusat<br />2. manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri.<br />3. individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan dunianya.<br />4. anggapan akan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri-berupa penyempitan dan pengkakuan persepsi dan perilaku penyesuaian serta penggunaan mekanismepertahanan ego seperti rasionalisme.<br />5. kecenderungan batiniah manusia ialah menuju kesehatan dan keutuhan diri.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-2801379492659592802009-04-28T00:28:00.000-07:002009-04-28T00:43:44.227-07:00KETIKA DEMOKRAT DAPAT PROMOSI GRATIS!Peranan media massa dalam proses pemahaman masyarakat sangat besar. Apalagi ketika proses pemilihan wakil rakyat telah memasuki masa-masa yang dramatis. Media massa yang diwakili oleh media elektronik dan media cetak merupakan wadah informasi bagi rakyat untuk mencari dan mengenalai wakil-wakil rakyat yang akan mereka pilih. Berbagai berita tentang partai politik, dan juga iklan partai politik bermunculan dihalaman utama berbagai media massa terutama media cetak. Media cetak terutama berupa Koran, menjadi ajang lahan memasang iklan dan berita tentang partai politik tertentu. Banyak partai politik yang memasang iklan partainya diberbagai Koran nasional.<br />Akan tetapi, selain media massa melalui media cetak, peranan media elektronik dalam memperkenalkan partai tertentu sangat besar. Hal ini terkait dengan terdapatnya televise disetiap rumah-rumah warga. Tetapi sangat disayangkan, dalam proses pemberitaan yang ada dalam media elektronik ini hanya partai-partai besar yang muncul, sehingga partai-partai kecil tenggelam dibelakang partai-partai mapan tersebut. Salah satu partai yang sering muncul dan mendapat apresiasi dari berbgai media nasional adalah Partai Demokrat yang dibina langsung oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.<br />Pemberitaan media nasional terhadap partai democrat menciptakan suatu arus dan tatanan tertentu didalam benak masyarakat. Posisioning ini muncul secara tidak langsung dikarenakan tanpa disadari dengan adanya pemberitaan tentang partai ini, proses promosi dan pengiriman pesan tentang siapa dan apa democrat itu semakin besar. Hal ini menciptakan pemahaman bahwa hanya partai inilah yang mampu dan paling besar dibanding dengan partai lain meskipun ada Partai Golognan Karya (GOLKAR) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang sering mendapat apresiasi serupa.<br />Pemberitaan media terhadap partai democrat secara besar-besaran terkait dengan aktivitas partainya tanpa disadari membuat bendera partai itu semakin besar. Hal ini dapat terjadi dikarenakan peranan media sangat besar terhadap pembentukan persepsi masyarakat. Analisa ini mungkin tidak disadari oleh berbagai pihak, namun dengan semakin intensnya pemberitaan terhaadap partai ini, semakin besar pula pemahaman masyarakat terhadap partai berlambang limas ini.<br />Pemberitaan ini akan menimbulkan ruang publik (public sphere)di dalam masyarakat. ketika orang-orang membicarakan tentang pemberitaan partai demokrat ini,maka mereka akan bicara jauh melebihi dari jangkauan pikiran mereka. dan hasilnnya mereka akan mempunyai pemikiran dan penilaian tersendiri terhadap partai demokrat. jika mereka pro dengan demokrat, jelas mereka akan memilih partai ini pada pilpres 2009. Pemberitaan secara besar-besaran yang dilakukan oleh media massa ini tidak pernah disangkal oleh internal partai. mungkin saja mereka sadar bahwa mereka tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk promosi partai menjelang pemilihan presiden.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-78302437107573484332009-04-20T22:25:00.000-07:002009-04-20T22:30:34.702-07:00DILEMA PETANI PASCA SURAMADU<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWflx7yS6VA1RHgBlJ0PPAyRefTqEcajQ520ObmidbgC2UJB1lFHWTlYjai6aksGoPW3J3YfH25akX5U-gmuu0RLFnFJPAWqEra-EuNx-uQzz4YoTzQaNcMqCVqQD0ecrNxdWwBTnsZ-4/s1600-h/images.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 134px; height: 92px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWflx7yS6VA1RHgBlJ0PPAyRefTqEcajQ520ObmidbgC2UJB1lFHWTlYjai6aksGoPW3J3YfH25akX5U-gmuu0RLFnFJPAWqEra-EuNx-uQzz4YoTzQaNcMqCVqQD0ecrNxdWwBTnsZ-4/s320/images.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5327012494777470162" /></a><br /><br />Proses industrialisasi yang sebentar lagi akan melanda Madura terus menjadi perbincangan dari berbagai kalangan.Baik itu dari kalangan masyarakat biasa, tokoh-tokoh masyarakat maupun kalangan terpelajar/berpendidikan. Berbagai wacana muncul seiring dengan proses penyelesaian jembatan suramadu yang menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura. Jembatan yang sebentar lagi akan difungsikan sebagai sarana penghubung ini menjadi momentum bagi para pengusaha lokal maupun asing untuk menanamkan modalnya di pulau garam ini. Pemerintah Indonesia berencana membuka jembatan ini sebagai jalur transportasi hubung pada bulan juni 2009.<br />Banyak kalangan mengungkapkan rasa optimis dan penuh harapan terhadap pembangunan jembatan ini. Mereka berharap dengan selesainya jembatan ini taraf kehidupan masyarakat Madura akan meningkat. Namun disadari atau tidak, banyak pula kalangan pelajar dan tokoh-tokoh masyarakat yang mengkhawatirkan keadaan masyarakat Madura pasca kehadiran jembatan ini. Salah satu kekhawatiran mereka adalah nasib para petani yang ada didekat suramadu khususnya desa Labang, Bangkalan. Desa Labang merupakan salah satu desa yang jaraknya tidak jauh dari suramadu hanya sekitar 10 km dari posisi jembatan. Masyarakat desa Labang yang banyak menjadi petani dikhawatirkan tergerus dan tersingkir dari posisinya. Apalagi tingkat pendidikan dan perekomian masyarakat labang masih tergolong rendah.<br />Rencana industrialisasi Madura sebagai dari dampak globalisasi masa ini dikhawatirkan menciptakan suatu tatanan masyarakat yang berpusat kepada liberalis. Jika industrialisasi benar-benar terlaksana dengan perkembangan yang sangat besar, bukan tidak mungkin para petani yang seharusnya berada di sawah untuk menanam padi atau memanen padi beralih fungsi menjadi pekerja/buruh pabrik yang penghasilannya dapat diketahui setiap bulannya meskipun itu hanya cukup untuk makan sehari saja. Sawah-sawah yang dulunya terbentang luas bisa dipastikan digantikan dengan bangunan kokoh yang memanjang. Disisi lain, dampak dari industrialisasi ini tidak hanya berdampak kepada daerah labang saja. Akan tetapi berdampak juga kepada daerah lain yang ada disekitar labang bahkan daerah Bangkalan itu sendiri. Keadaan alam yang tandus, menjadi salah satu factor percepatan terjadinya gerusan petani menjadi kaum pekerja. Jika daerah labang telah dijadikan tempat industry, maka lahan hijau akan semakin meipis. Dampaknya, daerah lain akan mengalami kekeringan yang hebat dan pada akhirnya kesempatan ini digunakan oleh para investor dan pengusaha untuk mencengkeramkan kuku liberasitasnya dengan membeli tanah dengan harga murah dan membangun usaha, dan lagi-lagi masyarakat harus menjadi pekerja motorik pabrik tersebut.<br />Tersingkirnya masyarakat petani yang merupakan mata pencaharian asli penduduk local merupakan salah satu permasalahan serius yang ditimbulkan oleh program industrialisasi Madura pasca pembangunan jembatan suramadu. Hal ini menjadi ketakutan bagi semua orang terhadap bergesernya masyarakat local dan digantikan oleh masyarakat pendatang yang siap untuk memimpin dan memonopoli system perekonomian. Factor pengusaha dan pemerintah tidak dapat dilepaskan dalam proses ini. Pengusaha dengan prinsip liberalisasi pasar bebasnya selalu berupaya untuk mencari lahan baru untuk ditanami dan dijadikan penghasil uang. Dengan dukungan pemerintah, hal ini tidaklah sulit untuk dilaksanakan selagi program mereka menguntungkan bagi pemerintahan yang sedang dipimpin. Demi kepentingan pribadi, pemerintah bisa saja menyiapkan strategi secara halus.<br />Tergerusnya sawah-sawah petani disekitar jembatan suramadu menjadi daerah “perkotaan” dan industry, selain menciptakan tatanan masyarakat baru, juga kestabilan ekosistem lingkungan mendapat ancaman yang serius. Lingkungan yang dapat meminimalisir pemanansan global harus tetap dijaga demi terciptanya kehidupan yang bermutu bagi masyarakat Madura. Jika sudah tidak ada lingkungan atau lahan hijau, daerah tersebut akan menjadi tandus dan lagi-lagi petani tidak lagi mempunyai pekerjaan lain kecuali menjadi buruh. Terus jika hal ini terjadi, rencana peningkatan mutu kehidupan masyarakat Madura yang telah deprogram pemerintah akan berjalan dengan semestinya ataukah akan menjadi boomerang bagi pemerintah. Ataukah memang petani harus dikorbankan demi kepentingan para elit kapitalis dengan system kapitalisme laissez-faire-nya. Bukan tidak mungkin system penjajahan yang dilakukan oleh pihak asing mulai menjalar dan merongrong dengan halus melalui system perekonomian, social dan politik bangsa ini. Penjajahan dengan cara halus, memanfaatkan kelemahan dan ketamakan penguasa akan harta demi terciptanya kehidupan pribadi yang mewah dan luhur dengan mengorbankan rakyat kecil yang tidak mengerti akan seluk beluk perpolitikan serta idealism kotor kaum liberalis. <br />Tragedy kerja paksa (Rodhi) yang dilakukan oleh belanda ketika masih menguasai bangsa ini, atau Romusha yang dilakukan oleh bangsa Nippon setelahnya, diulang dengan sangat halus dan lembut. Atau bahkan ini merupakan strategi pengembangan industry dengan menciptakan pengangguran sebanyak-banyaknya yang kemudian direkrut untuk dijadikan roda motorik industry dengan imbalan yang tidak setimpal seperti yang dilakukan oleh Belanda pada awal kekuasaannya di Madura pada abad ke-XVII M. banyak cara digunakan oleh penguasa kapitalis untuk membesarkan industrinya. Mereka mencoba memaksa para petani untuk membeli pupuk, benih dan alat pengolah sawah baik pra maupun pasca panen dari hasil produksi industrialisasi madura itu sendiri.<br />Terus tindakan pendampingan seperti apa yang akan diberikan oleh para mahasiswa dan kaum berpendidikan untuk mengawal kebijakan pemerintah terkait dengan program industrialisasi madura. Pertanyaan besar kembali mencuat ke permukaan ketika kalangan berpendidikan hanya berdiam dan duduk santai mengikuti sistem perpolitikan berjalan bebas tanpa ada kawalan dan batasan. Proses pendampingan terhadap masyarakat madura, harus dilaksanakan secepatnya. Hal ini dilakukan demi terciptanya sumber daya masyarakat yang memadai dan meminimalisir terulangnya sejarah kelam masyarakat madura.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-57031584590889385712009-03-29T23:50:00.000-07:002009-03-29T23:59:40.185-07:00Kategori Komunikasi Berdasarkan Tingkat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiytM7hLiemnpNsIWKel8vYhndxgdl5N1vwHNwbHLDV5b-dOhgGAPvmqfcjBtm3Qak0A3ib4_L065eAMkL46HSubmhMiEFlYFOmQn0sUDKDqBDK66tfE1Dl3B9npYmClzOoSJpAgOfCqE/s1600-h/images.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 141px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiytM7hLiemnpNsIWKel8vYhndxgdl5N1vwHNwbHLDV5b-dOhgGAPvmqfcjBtm3Qak0A3ib4_L065eAMkL46HSubmhMiEFlYFOmQn0sUDKDqBDK66tfE1Dl3B9npYmClzOoSJpAgOfCqE/s320/images.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5318871281996714338" /></a><br />Kategorisasi berdasarkan tingkat paling lazim digunakan untuk melihat konteks komunikasi, dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi palingsedikti hingga komunikasi yang melibatkan jumlah peserta paling banyak. Terdapat 4 tingkat komunikasi yang disepakati banyak pakar, yaitu: komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa. Beberapa pakar lain menambahkan komunikasi intrapribadi, komunikasi diadik dan komunikasi public.<br />Komunikasi intrapribadi<br />Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi denan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Contohnya berpikir. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antar pribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya, meskipun dalam disiplin ilmu komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas. Dengan kata lain, komunikasi ini inheren dalam komunikasi dua orang, tiga orang dan seterusya.<br />Komunikasi antar pribadi<br />Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya mengangkap reaksi orang lain secara langsung baik verbal maupun non verbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang. Seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, dan sebagainya. Pihak-pihak yang terlibat dalam kategori komunikasi ini harus berjarak dekat sebagai salah satu cirri dari komunikasi diadik.<br />Komunikasi kelompok<br />Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan sama yang beriteraksi satu sama lainny dan memandang mereka sebagia bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi kelompok biasanya merujuk kepada komunikasi yang dilakukan oleh kelompok kecil tersebut (small grop communication).<br />Komunikasi public<br />Komunikasi public adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang atau khalayak yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering disebut dengan pidato, ceramah atau kuliah umum. Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi kelompok besar (large- group communication) untuk komunikasi ini. Komunikasi public biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit daripada komunikasi antarpribadi atau komunikasi antar kelompok, karena komunikasi public menuntut persiapan pesan yang tidak cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang. Daya tari seorang pembicara biasanya menjadi factor penting terhadap efektifitas pesan, selain keahlian dan kejujuran yang dimiliki pembicara. Satu pihak dalam komunikasi public cenderung pasif dikarenakan bersifat satu arah.<br />Komunikasi organisasi<br />Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi. Bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya juga komunikasi public. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung kepada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.<br />Komunikasi massa<br />Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik yangdikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas. Semua komuniksi sebelumnya bisa terjadi didalam komunikasi ini, mulai dari komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi.<br />sumber: ilmu komunikasi suatu pengantar,Djalaluddin Rakhmat;2005Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-86493331298231116162009-01-11T01:57:00.000-08:002009-01-11T01:58:35.918-08:00Awas! Bahaya Logika Instrumental MengancamDalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu memikirkan apa yang akan diperoleh olehnya ketika dia melakukan suatu tindakan. Apapun yang mereka lakukan akan selalu berpegang teguh kepada prinsip timbal balik yaitu anda dapat saya juga dapat. Terus bagaimana jika prinsip itu dipegang teguh oleh mahasiswa terhadap idealism-idealisme mereka sehingga mereka selalu bertujuan pfofite oriented. Tidak dapat dipungkiri mahasiswa sekarang mempunyai pemikiran yang kerdil. Mereka tidak lagi mampu menjalankan tri fungsi mahasiswa. Mereka tidak lagi “mampu” memberi pembelaan kepada kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia.<br />Apakah mereka sudah terkena arus liberalism sehingga menggerogoti idealism mereka. Mereka cenderung menggunakan logika pasar, logika instrumental yang melahirkan logika pendek sehingga mereka melupakan esensi mereka sebagai mahasiswa yang menjadi agent of change, social control dan man of analist yang semuanya untuk kepentingan masyarakat… mereka lebih mengutamakan suatu pandangan luar saja sehingga dalam mengadakan advokasi bukan kualitas yang didahulukan tetapi bagaimana agar advokasi itu tampak bagus dan berkesan tetapi dalam esensi isi yang ditampilkan tidak berkesan sama sekali..<br />Logika instrumental adalah suatu pemikiran yang mengacu kepada keuntungan tanpa melihat kepada eksistensi sesuatu yang dilakukan. Dalam suatu teknik presentasi misalnya, akibat pemahaman logika instrumental ini, penampilan menjadi suatu hal yang sangat penting sehingga memunculkan pesan tersendiri yang lebih berkesan dari komunikasi dan isi yang disampaikan. Seakan-akan komunikasi itu adalah pesan itu sendiri. Jadi jangan heran ketika kita keluar dari ruangan seminar tidak mendapatkan kepuasan sesuai harapan tetapi yang kita dapatkan adalah kesan dari komunikator itu sendiri.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-88637686837465846452009-01-11T01:55:00.000-08:002009-01-11T01:56:53.472-08:00AKTIVISKata aktivis sudah banyak di dengar oleh masyarakat khususnya mahasiswa yang secara tradisi banyak menjadi pelaku utama. Tapi, apakah mereka semua tahu apa itu aktivis??? Ternyata kata aktivis banyak disalah persepsikan oleh banyak kalangan. Mereka (masyarakat) khususnya mahasiswa banyak menganggap dirinya sebagai aktivis dikarenakan aktif diberbagai organisasi kampus. Terus yang dinamakan Organisatoris itu apa??? Arti sebenarnya dari organisatoris itu ialah masyarakat atau mahasiswa yang aktif di dalam suatu organisasi tertentu dan dia mempunyai kepentingan untuk membesarkan organisasi tersebut. Biasanya, organisatoris ini hanya membangun jaringan dengan stake holder/ instansi lain demi kepentingan organisasinya saja. Sebut saja organisasi-organisasi intra kampus atau yang lebih dikenal dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dsb.<br />Pengertian Aktivis<br />Secara garis besar, aktivis mempunyai pengertian orang yang tidak tenang (gelisah) ketika terjadi ketidakadilan dilingkungannya dengan cara melakukan perubahan perubahan-perubahan tertentu mulai dari titik nol sampai tujuannya tersebut tercapai. jadi, pengertian aktivis dan organisatori sangat jelas sekali berbeda, organisatoris mempunyai ruang lingkup dalam organisasi itu sendiri, sedangkan seorang aktivis, selain aktif diorganisasi tertentu (sebagai organisatoris), dia juga mempunyai pekerjaan lain diluar itu yaitu memperjuangkan hak-hak orang lain. Biasanya adalah bersifat sosial dan berkedudukan menjadi korban dari suatu sistem tertentu. Jadi jelaslah apa itu aktivis, mereka adalah penggerak, penggagas dan juga perintis (agent of change) menuju suatu perubahan yang lebih baik.<br />Sifat Seorang Aktivis<br />Populis<br />Sifat dari seorang aktifis yang pertama adalah populis. Aktivis populis ini, banyak dikenal oleh masyarakat, media, lembaga atau orang-orang tertentu. Hal-hal yang diangkat dalam prosesnya pun bukan sembarang isu/wacana. Aktivis populis kebanyakan mengangkat isu-isu yang bernuansa besar dan menyangkut hak-hak orang banyak. Sehingga menciptakan suatu medan yang sangat luas jangkauannya. Media sendiri sangat berperan penting dalam perjalanan aktivis populis ini. Banyak dari aktivis populis dikenal oleh orang-orang media (wartawan) sehingga mudah bagi mereka menciptakan suatu tayangan gerakannya di media tertentu.<br />Organik<br />Sifat yang kedua adalah organik. Aktivis organik ini merupakan kebalikan dari aktivis populis. Jadi bisa ditebak seperti apa aktivis organik ini. Mereka mempunyai medan yang lebih kecil daripada aktivis populis dan wacana/isu yang diangkatpun merupakan isu yang kecil (tidak diketahui orang banyak). Aktivis organik ini biasanya berkecimpung di suatu daerah tertentu seperti contoh; aktivis lingkungan hidup, aktivis perdamaian, aktivis pengentasan buta huruf, dan lain sebagainya.<br /><br />Prinsip Seorang Aktivis<br />Aktivis biasanya mempunyai beberapa prinsip tertentu sehingga dia dapat berjalan sesuai prinsip yang dia yakini, berikut prinsip-prinsip dari seorang aktivis.<br />Berpihak kepada korban (korban harus ditelaah terlebih dahulu)<br />Berangkat dari ketidakadilan dari suatu sistem yang ada/lingkungannya<br />Tidak mengenal kata diskriminasi (semua kalangan yang menjadi korban berhak dibela)<br />Mempunyai partisipasi aktif dari kalangannya (massanya)<br />Menjadi penghubung dengan pihak luar, sehingga menciptakan kesepahaman antara kedua belah pihak.<br />Fungsi Aktifis<br />Selain mempunyai prinsip, aktivis pasti mempunyai fungsi-fugnsi tertentu.<br />Memberikan sumbangsih pemikiran yang kritis transformatif bagi permasalahan yang dihadapi.<br />Membela korban<br />Tidak menvonis siapapun tanpa adanya fakta sebelumnya<br />Membantu anggota (masyarakat) dalam menyelesaikan permasalannya<br /><br /><br />“Ikutilah kata hatimu, lalu lihat apa yang akan terjadi”<br />“Mario Teguh”Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-36355198709622745222009-01-10T07:09:00.000-08:002009-01-10T07:18:21.108-08:00Etika KomunikasiEtika Komunikasi<br />• Mimetisme adalah gairarah yang tiba-tiba menghinggapi media dan mendorongnya, sepertinya sangat urgen, bergegas untuk meliput kejadian karena media lain, terutama yagn menjadi acuan, menganggapnya penting. Hal seperti inilah yang akan menimbulkan keyakinan bahwa semakin banyak media berbicara tentang suatu hal secara kolektif semakin yakin bahwa hal itu penting sehingga harus diliput dengan lebih banyak waktu. Dengan kata lain, media saling membangkitkan keingintahuan dikalangan mereka sendiri.<br />• Efek penyekat adalah salah satu hasil dari mimetisme. Karena dampak dari mimetisme ialah seakan-akan berita penting seperti berita biasanya.<br />• Rasionalitas instrumental, media menyebabkan suatu logika pendek.<br />• Dalam media, informasi yang akan disampaikan akan tersingkir dengan teknik komunikasi sehingga informasi melahap isinya sendiri. Ia melahap komunikasi dan yang social karena dua hal: pertama, alaih-alih mengomunikasikan , informasi menghabiskan tenaga untuk presentasi makna. Kedua: dibalik presentasi komunikasi yang menguras tenaga berlebiah itu, media massa, informasi melanjutkan destruksi social.<br />• J. Baudrillard; 4 fase citra:<br />1. Representasi di mana citra merupakan cermin suatu realitas<br />2. Ideology dimana citra menyembunyikan dan memberik gambar yang salah akan realitas<br />3. Citra menyembunyikan bahwa tidak ada realitas dan citra bermain menjadi penampakannya<br />4. Citra tidak ada hubungan dengan realitas apapun, ia hanya menjadi yang menyerupai dirinya.<br />• Ada 3 pertimbangan mengapa penerapan etika komunikasi semakin mendesak;<br />1. Media mempunyai kekuasaan dan mempunyai dampak yang dahsaya terhadap public<br />2. Etika komunikasi merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab<br />3. Mencoba sedapat mungkin menghindari dampak negative dari logika instrumental<br />• Ada 3 pengakuan kebenaran<br />1. Kebenaran pernyataan<br />Pernyataan yang dibuat adalah benar bila isinya benar-benar ada dalam proposisi<br />2. Ketepatan rumusan tindakan yang legitim dan konteks normatifnya<br />Tindak bahasa dianggap tepat bial sesuai dengan konteks normative yang berlaku atau konteks normative yang harus dijawab di akui sebagai sah<br />3. Ketulusan komunikasi pengalaman yang dihayati secara kolektif<br />Maksud yang diungkapkan pembicara benar-benar merupakan isi dari apa yang dipikirkannya <br /><br /><br />• Tiga dimensi etika komunikasi<br />-Tujuan<br />Nilai-nilai Demokrasi<br />Hak untuk berekspresi<br />Hak public akan informasi yang benar<br /><br />-Aksi<br />Tatanan Hukum dan institusi<br />Hubungan2 kekuasaan<br />Peran asosiasi, lembaga konsumen, komisi pengawas<br /><br />-Sarana<br />Kesadaran moral atau nuarani actor komunikasi<br />Deontology jurnalisme<br /><br />• Tiga prinsip utama deontology jurnalisme<br />1. Hormat dan perlindungan atas hak warga Negara akan informasi dan sarana-sarana yang perlu untuk mendapatkannya<br />2. Hormat dan perlindungan atas hak individual lain dari warga Negara termasuk hak martabat dan kehormatan, hak atas kesehatan fisik dan mental, hak konsumen dan hak untuk berekspresi dalam media, serta hak jawab.<br />3. Ajakan untuk menjaga harmoni masyarakat.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-60883308712134607432008-07-17T07:19:00.000-07:002008-07-17T07:21:20.577-07:00KYAI DAN POLITIKRanah politik kita memang tidak memandang bulu. Apapun latarbelakang mereka semua tersedot oleh yang namanya dunia politik. Tidak terkecuali orang-orang dari golongan putih atau pondaik pesantren alias Kiai. Memang tidak aneh lagi pada saat sekarang ini para kiai lebih senang ikut-ikutan masuk ke dalam ranah politik daripada mengajar, membaca kitab kuning apalagi mendidik mereka. Padahal tugas utama kiai kan membina moral santri agar lebih baik dan bisa memimpin ummat atau masyarakat. Terus kemana sekarang tanggung jawab itu? Apakah tanggung jawab itu hanya lengket di pesantren saja dan tidak ikut jika mereka keluar dari pesantren? Memang dunia ini sudah edan.<br />Padahal dulu kiai itu orang yang paling emoh untuk masuk ke ranah politik. Karena menurut mereka, jika sudah masuk ke dalam ranah politik, maka kita sudah akan kehilangan ”ideologi” kita. Memang benar, selama perhelatan politik yang terjadi di negara kita ini, saya melihat sistem politik kita sudah tidak sehat dan tidak kondusif lagi. Buktinya, skandal korupsi makin marak bahkan menteri agama, Said Agil Al-Munawwar, masuk dalam daftar orang yang terkena kasus korupsi. Terus para Kiai itu buat apa masuk ke ranah politik jika hanya nantinya ikut-ikutan korupsi dan melupakan tugasnya sebagai wakil rakyat. Kalau niat mereka ini untuk berdakwah dan memperbaiki moral pemimpin kita yang melenceng, pasti kita akan mendukung ..<br />Saya pernah mendengar cerita dari Kiai saya ketika mondok di Pondok Pesantren Almuhajirin 3 Bahrul Ulum, Jombang, beliau bercerita ketika ada seorang Kiai meminta ijin kepada Kiai Hasyim Asyari untuk masuk keranah politik, bukan penolakan, kemarahan ataupun dukungan yang diberikan oleh beliau, tetapi beliau mengambil segelas air putih dan dimasukkan setetes tinta hitam ke dalam air tersebut. Tak pelak lagi air yang tadinya bening menjadi hitam kelam. Apa artinya....jika kita masuk ke dalam dunia politik, maka kita akan kehilangan ”kesucian” kita walaupun kita hanya ikut-ikutan alias tidak aktif...<br />Kiai juga manusia lho....memang benar Kiai itu manusia. Siapa yang bilang dia adalah malaikat, kalau malaikat sudah pasti dia tidak mempunyai nafsu dan selalu taat kepada Allah. Akan tetapi apakah dia sadar akan tanggung jawabnya? Banyak Kiai meninggalkan santri untuk berpolitik dan memasrahkan amanatnya kepada santri senior untuk membimbing para santri. Terus yang diamanatin orang tua santri untuk membimbing spiritual anaknya adalah Kiai ataukah santri senior?...capek deh..<br />Apalagi pada saat sekarang ini kiai digunakan untuk mencari perhatian masyarakat demi mencari keuntungan dunia semata. Mereka ”parpol”menggunakan popularitas Kiai-kiai kondang untuk menarik perhatian masyarakat serta mendapat dukungan dari rakyat yang pro dengan Kiai itu. Buktinya banyak parpol yang menggunakan background Kiai di belakang foto kadernya untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat untuk kader yang mereka usung. Apakah ini yang dinamakan politik sehat yang benar-benar politik yang objektif? Apakah sistem politik seperti ini menjamin rakyat untuk tidak menjadi pemilih yang palsu dan tidak memilih pemimpin yang palsu juga karena adanya kedekatan emosional dan ideologi? Cari lagi dong sistem politik yang lain....bervariasi gitu..<br />Mari sahabat-sahabat, buka pikiran kita, buka pikiran masyarakat kita untuk benar-benar mencari pemimpin yang bisa menegakkan demokrasi dan memimpin demi rakyat. Janganlah kita memandang orang itu cerdas atau orang itu kenyang dengan oranisasi, tapi mari kita pemimpin yang benar-benar memiliki orientasi pengabdian, kebangsaan dan kerakyatan yang dipadukan dengan kecakapan aspiratif, akomodatif dan implementatif.<br />Kiai atau bukan, Profesor atau bukan, Organisatoris atau bukan. Yang penting dia mampu menerapkan ketiga orientasi di atas , dia akan tetap menjadi pemimpin the real leader buat negara kita ini.... sudahkah kita menemukan sosok pemimpin ini?....<br />Abdul Gani<br />Juli, 2008Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-80015075864381674822008-07-17T07:18:00.000-07:002008-07-17T07:19:53.091-07:00ANJING PENJAGASiang hari dengan terik matahari yang menyengat, ditambah panasnya situasi di depan kantor Gubernur Jatim yang dipenuhi oleh demonstran yan menuntut untuk membatalkan kenaikan BBN dan Tarif kapal Ferry. Massa yang ikut demonstrasi merasa tidak puas karena mereka tidak dapat bertemu dengan Gubernur Jatim. Aksi mereka dihadang oleh tembok kokoh satuan polisi pamong praja. Polisi yang berwajah garang, berotot besar, bersepatu besar dan berat dengan pentungan yang selalu menggantung dipinggang....kayak anjing penjaga aja...<br />Kalau kita lihat polisi kita sekarang, siapa sih yang gak takut? Anak kecil kalau sudah diberi tahu ada polisi pasti langsung lari tunggang langgang. Tapi ternyata polisi kita keberaniannya tidak seberapa.....hanya sebesar biji kacang. Mereka bagaikan anjing penjaga. sekejam-kejam yang namanya anjing penjaga, jika dikasih sepotong daging oleh majikannya, dia akan menjadi lunak dan jinak kepada majikannya tersebut. Begitu juga dengan polisi di negara kita ini, jika mereka sudah dihadapkan dengan yang namanya uang, mereka sudah menjadi lemah, bagaikan singa tua yang ompong. Anehnya lagi mereka siap melindungi tuannya meski mereka tidak tahu tuannya itu siapa?..<br />Terus mana apresiasi mereka terhadap slogan siap melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat jika mereka tidak membantu masyarakat dalam menegakkan keadilan ? sebuah tanda tanya besar bagi rakyat indonesia. Ganti aja slogannya menjadi siap melayani. Mengayomi dan melindungi koruptor!...pas kan.. jadi bisa ketahuan siapa yang mereka bela. Jadi tidak aneh kalau kita kalah dengan singapura, malaysia dan negara-negara tetangga kita, wong keberaniannya hanya sebesar biji kacang. Hanya berani kepada rakyat tidak mampu tapi kepada sesama tentara .....I SAY FUCK FOR THEM<br />Abdul Gani<br />juli, 2008Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-24193543443270457432008-07-17T07:17:00.000-07:002008-07-17T07:18:20.148-07:00FENOMENA PEMILU 2009Pada tanggal 07 juli 2008 lalu, komisi pemilihan umum (KPU) telah merilis dan mengumumkan daftar parpol-parpol yang pantas bertarung pada pemilu 2009 nanti. Memang sekilas tidak ada yang menarik dari pembahasan kali ini, akan tetapi hal yang paling menarik dan tidak disadari oleh semua orang adalah munculnya partai-partai baru “kecil” yang menjadi peserta pemilu seperti jamur yang tumbuh subur pada musim hujan. Jumlahnya pun tidak seperti tahun 2004 silam (diikuti oleh 24 parpol) tetapi mencapai 34 parpol. Dan anehnya lagi adalah minat dari rakyat indonesia terhadap pemilu 2009 menurun drastis hingga mencapai 60% saja dari total jumlah penduduk indenesia yang mencapai 210 juta jiwa. Waw sungguh fenomena yang menakjubkan.<br />Menurut lembaga survey nasional, minat rakyat indonesia terhadap pemilu 2009 nanti hanya sekitar 60% saja. Ini bisa menandakan bahwa kegiatan politik kita tidak berjalan sukses. Kalau masih mencapai 90% atau 80% perjalanan politik Indonesia masih bisa dibilang sukses, lanjutnya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan negara kita ini? Apakah rakyat sudah tidak peduli lagi dengan Bangsa ini? Ataukah ini memang suara hati mereka yang menuntun untuk tidak ikut berpartisipasi pada pemilu nanti atau golput karena tidak pernah mendapat figur pemimpin yang bisa mendengarkan rintihan hati mereka? Ataukah memang mereka sudah putus asa dengna keadaan bangsa kita tercinta ini? QUO VADIS INDONESIA?<br />Ini sungguh fenomena yang besar yang patut kita kaji lebih dalam. Parpol-parpol kecil banyak yang lolos verifikasi dari KPU. Sedangkan tingkat minat politik rakyat kita menurun drastis (60%). Kita coba cari jawaban dari fenomena ini dengan memutar kembali roda kehidupan Bangsa Indonesia pada pemerintahan-pemerintahan sebelumnya dan mengkorelasikan kejadian-kejadian yang terjadi dengan terjadinya fenomena ini. Masih ingatkah kita dengan krisis yang menimpa negara kita pada tahun 1998? Masih ingatkah kita dengan lepasnya dua pulau potensial dari peta indonesai pada pemerintahan megawati?masih ingatkah kita dengan lepasnya timor timur dari negara kita?masih ingatkah kita dengan kenaikan BBM sampai 3 kali pada masa SBY-JK? Masih ingatkah kita dengan semburan lumpur panas lapindo di Sidoarjo? Yaa…mungkin permasalahan-permasalahan yang terjadi di negara kita yang tidak mampu ditangani oleh pemerintah bahkan jauh dari keberpihakan kepada rakyat menjadi pemicu utama dalam kejadian fenomena ini. Rakyat yang kecewa dengan pemimpin yang hanya mengumbar-umbar janji hingga tenggorokannya kering pada waktu kampanye akan tetapi tidak mampu membawa janji itu ketika dia terpilih. Rakya sudah tidak kuat lagi menahan dan menanggung beban penderitaan, jeritan hati mereka tidak pernah didengarkan sekalipun harus keringat dan air mata darah yang keluar. Mereka menginginkan perubahan, mereka menginginkan REVOLUSI dalam tubuh negara kita bukan korupsi yang merajalela.<br />Bagaimana nantinya jika negara ini masih belum bisa keluar dari kubangan lumpur hitam korupsi, yang ditumbuhi oleh pohon-pohon materialis, hedonis dan individualis dari pejabat kita ini akan menyebabkan suatu sikap saparatis dari rakyat yang kecewa . jika hal ini terjadi pada negara kita , NKRI akan terancam keutuhannya.<br />Memang saat ini mereka tidak menunjukkan sikap saparatis kepada bangsa kita ini. Mereka masih berharap dapat merubah bangsa ini dengan jalan yang lebih baik, mereka mencoba membangun papol-parpol baru yang memang benar-benar mewakili suara hari nurani mereka. Sehingga munculnya parpol-parpol baru yang mengikuti pemilu 2009 nanti bisa dijadikan bukti konkrit.<br />Mereka membangun parpol-parpol baru karena mereka telah menganggap parpol-parpol yang menjadi langganan pemilu dan menjadikan kadernya ssbagai presiden atau jabatan lainnya sudah tidak mampu untuk menjalankan amanah yang telah diberikan oleh rakyat kepadanya. NKRI masih bisa sedikit bernafas lega karena hal itu (saparatisme) tidak terjadi, tetapi seandainya dengan keberadaan parpol baru yang dibuat ini tidak juga mampu untuk mengubah bangsa ini, bukan tidak mungkin lagi kekecewaan rakyat akan mencapai puncaknya dan tuntutan revolusi akan berkobar-kobar dihati mereka. Mereka akan mecari orang seperti Soekarno, Che Guevara, Fidel Castro atau yang lainnya untuk menjalankan revolusi demi tercapainya negara indonesia yang memang benar-benar demokrasi dan berdasarkan kedaualatan rakyat. Revolusi sudah tidak dapat dicegah bahkan bisa saja tingkat masokitis dari rakyat akan tumbuh berkembang jika mencoba untuk dicegah, bagaikan jamur yang tubuh dimusim hujan.<br />Abdul Gani<br />Juli 2008Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-23204552608216580172008-07-17T07:15:00.000-07:002008-07-17T07:17:26.469-07:00BLT: Rakyat sejahtera……?Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia yang di akibatkan oleh kenaikan harga minyak dunia, mempunyai pengaruh yang besar terhadap perekonomian indonesia. Akibat dari naiknya harga BBM, semua sektor ekonomi di indonesia mengalami kenaikan, sebut saja harga bahan pokok yang mulai merambah naik. Hal ini tentunya sangat menyakitkan bagi kalangan tidak mampu, karena mereka harus berusaha lebih keras untuk mempertahankan hidup ditengah hiruk pikuk dunia modernisasi. Tentu saja, dengan keadaan yang seperti ini bukannya tidak mungkin tingkat kemiskinan yang ada di indonesia semakin meningkat tajam dan pengangguran semakin menumpuk.<br />Untuk mengurangi ketegangan yang terjadi akibat kenaikan harga BBM ini, pemerintah mempunyai inisiatif untuk mencanangkan BBM bersubsidi yang ditujukan kepada rakyat menengah kebawah. Dengan adanya BBM bersubsidi ini, pemerintah dapat menghemat ± 30 triliun rupiah untuk APBN pada tahun 2007. Akan tetapi, keadaan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan kenyataan. Para penikmat BBM bersubsidi bukannya kalangan menengah, akan tetapi, mereka yang bermobil mewah. Hal ini tentu saja sangat ironis sekali melihat kebutuhan dari kalangan yang kurang mampu begitu besar, tetapi semua itu dinikmati oleh orang-orang yang sudah hidup lebih dari cukup. <br />Oleh karena itu, pemerintah mulai mencari alternatif lain untuk menekan gejolak ekonomi yang terjadi di indonesia terutama akibat dari kenaikan harga BBM. Pemerintah malakukan gebrakan dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada rakyat miskin yang sudah berlangsung ± 2 tahun. Hal ini terbukti dapat menekan gejolak sosial yang terjadi didalam masyarakat. Pada tahun 2008 ini, pemerintah menggalakkan lagi program tersebut. BLT di ambil dari penghematan sekitar 30 triliun dari APBN pada tahun 2007 dengan 19 triliun untuk BLT dan selebihnya untuk kesejahteraan rakyat miskin. Sekarang, apakah hal tersebut terrealisasi?<br />Pemberian BLT 100 ribu kepada rakyat miskin setiap bulannya ini, bukannya tanpa masalah, penegakan hukum yang kurang tegas, kurangnya kesadaran hukum dan kepekaan sosial dari lembaga-lembaga pemerintah yang dipasrahkan untuk mencairkan BLT, menyebabkan dana yang diperuntukkan untuk rakyat miskin ini tidak tepat sasaran. Banyak dari rakyat miskin yang tidak mendapatkan BLT bahkan mereka tidak terdaftar sebagai penerima BLT. Dana yang sepenuhnya diperuntukkan untuk rakyat miskin ini dikorupsi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini akan semakin menimbulkan gejolak sosial yang begitu kompleks di dalam masyarakat. Lihat saja gejolak yang terjadi sekarang, karena bantuan BLT yang tidak tepat sasaran, banyak massa berdemo, melakukan kerusakan terhadap kantor-kantor pemerintahan. Masalah lain dari program BLT adalah secara tidak disadari akan menciptakan ketergantungan rakyat untuk menunggu bantuan dari pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dapat menciptakan jiwa-jiwa rakyat yang tidak mau mandiri dan pada akhirnya bukannya kemajuan yang terjadi, akan tetapi akan menciptakan manusia yang berjiwa kerdil dan lemah dalam persaingan di dunia modern, rakyat akan semakin malas untuk mencari pekerjaan, pengangguran bisa saja meningkat dan kemiskinan akan lebih parah lagi.<br />Terus, dimanakah kesejahteraan rakyat yang dikatakan oleh pemerintah setelah harga BBM dinaikkan? Apakah dengan diberikannya BLT kepada rakyat miskin mereka akan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya? Saya rasa, kenaikan harga BBM dengan dalih untuk menyelamatkan APBN dalam menghadapi persaingan pasar dunia kurang begitu tepat. Jika memang pemerintah menaikkan harga BBM hanya untuk menyelamatkan APBN, terus kenapa mereka (pemerintah) membiarkan sumber-sumber minyak yang ada di indonesia dikelola oleh bangsa asing dan kita hanya menerima sebagian kecilnya saja?kenapa mereka tidak mengelola sendiri sumber-sumber itu. Apalagi, pemerintah melepaskan peran mereka dalam sektor ekonomi kepada pasar global yang mengakibatkan stabilitas perekonomian indonesia kurang terkontrol?. Sekarang yang kita butuhkan bukan untuk menyelamatkan APBN, tetapi seharusnya pemerintah mulai berpikir bagaimana caranya untuk menyelamatkan rakyat dari jurang kemiskinan dan membawa bangsa ini menuju kesejahteraan.<br />Menurut saya, solusi terhadap kemungkinan krismon di indonesia akibat kenaikan harga minyak dunia dan globalisasi yaitu:<br />1. Pemerintah mulai mengolah sumber minyak bumi yang ada diseluruh indonesia. Meskipun bekerjasama dengan negara lain, tapi hasil dari kesepakatan tersebut adalah minimal 65% masuk ke kas negara (APBN).<br />2. Pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan kepada rakyat untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing dalam era globalisasi.<br />3. Pemerintah menyediakan fasilitas dan mensubsidi pendidikan yang layak sebagai dukungan terhadap terciptanya sumber daya manusia yang mampu berkompetisi di dunia global.<br />4. Pemerintah harus dengan tegas menyeret koruptor-koruptor yang masih bercokol di kursi panas wakil rakyat ke penjara dan mengembalikan uang rakyat yang mereka korupsi.<br />5. Pemerintah harus mengubah sistem pemerintahan yang selama ini tidak sesuai dengan konstitusi salah satunya dengan menciptakan kehidupan bernegara menuju masyarakat madani.<br />Abdul Gani<br />Juli 2008Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-27255549725345257372008-07-10T07:51:00.000-07:002008-07-10T08:02:19.237-07:00Harapan Ibu PertiwiWahai sahabat-sahabat, jika kita tetap berdiam diri menunggu datangnya suatu perubahan dalam diri bangsa kita ini, kita hanya akan menemukan sebuah jalan semu diujung sana yang menanti bangsa kita ini. bangsa kita ini tidak akan pernah mencapai cita-cita nasional dan tidak akan pernah membuat ibu pertiwi bangga. Ibu Pertiwi menangis keras di dada kita semua melihat bangsa kita ini semakin terpuruk. bangsa yang dicita-citakan dapat menjadi salah satu negara panutan kini menjadi lumbung korupsi. sekali lagi sahabat, Ibu Pertiwi menangis.....apakah kita akan membiarkan air matanya mengalir sia-sia.apakah kita akan tetap berdiam diri melihat Ibu Pertiwi kita sedih....ingat sahabat kita adalah harapan bangsa satu-satunya, jika bukan kita yang membuat Ibu Pertiwi bangga maka kita sama saja dengan mereka-mereka yang sedang duduk membusungkan dada di atas ratapan Ibu Pertiwi.<br />SELAMA BENDERA BERKIBAR, HENTIKAN RATAPAN DAN TANGISAN....TANGAN TERKEPAL DAN MAJU KEMUKA.Abdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.com1