tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.comments2022-03-21T22:19:07.175-07:00ABDUL GANIAbdul Ganihttp://www.blogger.com/profile/12459354092778329840noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-38960750261120598632010-03-22T23:31:30.955-07:002010-03-22T23:31:30.955-07:00entah yang mana bos....bingungentah yang mana bos....bingungAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-52726081456892896582010-03-22T23:16:49.614-07:002010-03-22T23:16:49.614-07:00sudah tentu.......terus mau dapat duit darimana?.....sudah tentu.......terus mau dapat duit darimana?..Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-54944507033025719432008-09-27T23:39:00.000-07:002008-09-27T23:39:00.000-07:00mas ibu pertiwi kita sudah tidak menangis lagi mas...mas ibu pertiwi kita sudah tidak menangis lagi mas, lha wong dia sudah dapat suamibaru...<BR/><BR/><BR/>kalau boleh saya ngomong lo mas-ibu pertiwi kita sedang tamasa alias plesir n bulan madu sekalian..<BR/><BR/><BR/>terus masalah pemuda yang di suruh bergerak... saya rasa itu dagelan kuno mas. mana ada pemuda kita ngurusi negara, lha wong ngurusi panggung narkotik dan panggung ndangdut saja masih asik kok jauh2 ngurusi gituan.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6978998645721214742.post-24395927122342378582008-08-06T22:46:00.000-07:002008-08-06T22:46:00.000-07:00Melihat apa yang anda kemukakan begitu bagus. Baik...Melihat apa yang anda kemukakan begitu bagus. Baik dalam segi penulisan, tata letak, kepadatan materi. Dan cara pandang anda terhadap menyikapi sebuah masalah. Saya begitu terhenyak terutama ketika melihat solusi yang anda tawarkan kepada bangsa ini untuk lepas dari jerat masalah yang sekian lama semakin mencekik. Sekali lagi kita berikan aplaus yang meriah kepada saudara gani. Sebuah upaya yang baik yang perlu di acungi jempol karena di tengah lautan ketidak perdulian jutaan penduduk Indonesia yang tidak perduli terhadap nasib bangsanya anda hadir menawarkan solusi. Termasuk saya yang hanya melewatkan masa muda di warung kopi dan mendengarkan serta menilai dalam diam. Saudara gani saya sangat tertarik dengan pikiran anda masalah BBM. Tapi dalam apa yang anda kemukakan dalam masalah kenaikan BBM kalau saya boleh urun rembug saya juga pengen kemukakan sekelumit pendapat anda seputar masalah BBM. Dan untuk pertama kalinya saya akan memaparkan apa yang telah terjadi di Indonesia.<BR/><BR/>Sebuah berita baru bilamana ada sebuah hal yang ‘nyeleneh’ dari dalam Indonesia. Baik pemerintahnya, rakyarnya, dan dari mana sajalah. Jangan heran kalau tiba-tiba ada parade makan trasi, lomba onani, parade penis besar, lomba menggarap janda, korupsi, minyak kita yang di kuasai oleh asing, sikap bencong para pemerintah yang padahal rata-rata mereka adalah lelaki tulen. Apa lagi kenaikan BBM. Kalau saya nilai tingkat keanehanya adalah 1%. Laha wong harga minyak kita naik 10000000000000000000000000000000000 (emang itu berapa, ga ada ya kalo segitu. Hihihi sori) persen saja merupakan berita yang biasa saja dan tidak aneh. Begitu juga gelombang penolakan mahasiswa kita pasti akan reda seiring teplokan duit dari pemerintah dan juga pemberian kedudukan bagi pemimpin aksi maka haqqul yaqin demonya pasti bubar. Kemudian kasus kematian mahasiswa yang di bantai aparat juga tak pernah terungkap dan tak sedikitpun ada niatan mengungkap. Hingga kalau dirasakan sudah pegel banget merasakan hal ini. Lagian mahasiswa seklarang takut mati. <BR/><BR/>Memang setelah revormasi yang di tandai dengan di gulingkannya soeharto perjuangan mahasiswa kehilangan arah. <BR/><BR/>Jadi bisa di bilang rakyat sudah mbelenger dengan realita ini dan memilih untuk berdiam. Bukan karena masyarakat kita goblok, melainkan karena masyarakat kita kehilangan tenaga dalam mengatasi masalah apalagi memikirkannya. Lah wong utang tetangga saja belum di bayar sudah mencak-mencak ngurusi Negara. Asalkan pas lagi senggama tidak di ganggu saya rasa rakyat tidak akan marah. <BR/>Rakyat kita terkenal baik. Sehingga para pemerintah dengan se-enak udel membuat kebijakan. Dapat dikatakan diamnya rakyat lebihkarena apatis masyarakat melebihi dosis. Kepercayaan menjadi barang yang begitu langka. Sudah percayalah bahwa rakyat tidak pernah keberatan dengan pemerintah. Paling-paling juga di cuekin. <BR/><BR/>Tentang solusi anda seputar masalah kenaikan BBM saya rasa masih terlalu hijau dan kurang perhatikan realitas dan maaf miskin akan refrensi. Hal itu saya kemukakan dari sisi pribadi saya lo yang termasuk dalam barisan apatis. <BR/><BR/>Dari yang anda tulis. <BR/><BR/>“Subsidi BBM dinikmati oleh orang-orang kaya / mampu”. Saya rasa hal itu biasa saja. Kaya anda ini baru pertama kali tinggal di Indonesia. Lha wong korupsi saja yang nyikat uang Negara yang dilakukan oleh pemerintah yang kaya itu masih biasa kog. Nggak ada yang ngelarang. Agama. Walah mentri agama juga ikut dalam barisan koruptor. Konon beliau pengen nambah istri. Jadi biarkan saja lah asalkan mereka (para pejabat) tidak korupsi dosa kepada tuhan aja beres. Lalu kalau pengen subsidi tidak di nikmati oleh orang kaya maka yang perlu di lakukan adalah dengan pembenahan undang-undang masalah subsidi. Dan yang penting sangsinya mas, bagi yang melanggar. Kalo hukumnya telo ya sama saja bo’ong. Sulit kan.<BR/><BR/>“Tentang terealisasinya kesejah teraan rakyat”. Menurut pendapat saya ini ngawur mas. Lha kalo kesejah teraan rakyat terealisasi kapan pemerintah dan pejabat mau nambah istri? Dananya jadi berkurang dong. Rakyat kan nggak penting. Yang penting sekarang rakyat kita tidak terjadi kelaparan seperti di Ethiopia saja sudah prestasi yang sanggat bagus. Dan yang pasti kesejahteraan yang anda cita-citakan ini akan terealisasi ketika tercipta pula good government maka kesejah teraan rakyat bukan impian. Lah alo sekarang good govermen aja sulit mau kesejah teraan rakyat. Ngimpi. Dan lebih baik jangan ngomonginitu dulu deh mas yang lain aja.<BR/><BR/>“Penegakan hukum yang kurang tegas” saya rasa ini bagus deh mas. Karena kalau terlalu tegas nanti koruptornya ketangkep dong. Kasian. Trus siapa yang memberikan anak-anak mereka makan hayooo.<BR/>Kita lo masih KUHP (kasih uang hilang perkara)Anonymousnoreply@blogger.com